Rabu, 29 November 2017

REKAYASA IDE MUSIK TRADISIONAL DANGDUT by CHINDY ANGELIA HUTABARAT NIM : 2173342009

Penelitian Musik Dangdut

1. Asal Mula Musik DangDut Airan musik DangDut lahir setelah ajaran Islam masuk ke Indonesia yang sudah bercampur dengan aliran musik India. Musik ini mulai tumbuh dan berakar sekitar tahun 1940.Musik ini dipengaruhi oleh unsur musik India yg diambil dari alat musiknya yang bernama Tabla atau musik yg menggunakan gendang.Sedangkan cengkok dan harmonisasinya merujuk ke musik Arab.Akhirnya dipadukan oleh pengaruh musik barat yang mulai marak di akhir tahun 1960-an dengan menggunakan gitar listrik..Dangdut bisa dikatakan lebih matang sejak tahun 1970-an.Ciri Khas musik dangdut diiringi oleh gendang suling dan joget yang gemulai.  Mengapa dinamakan DangDut ?  Dangdut kental dengan alat musik gendang. Suara gendang menghasilkan bunyi DANG dan DUT. Ada juga yang mengatakan "dangdut" ini berasal dari istilah atau sebutan sinis dari kalangan masyarakat kaum pekerja melayu pada masa itu berdasarkan sebuah artikel majalah awal th 70-an. Musik ini jauh berbeda dengan musik tradisional asli Indonesia.Tetapi ada sedikit kemiripan khususnya dari adat tradisional melayu.Perjalanan musik Dangdut mengalami perubahan yang seknifikan dari masa kemasa.Dan akhirnya Musik Dangdut sudah membooming di Indonesia bahkan di Mancanegara.  2. Pengaruh Musik DangDut dalam Pribadi & Masyarakat Pengaruh Musik DangDut secara pribadi => Menurut saya pribadi Musik dangdut pada Zaman Sekarang / tahun-tahun ini ,Khususnya 2011 sudah sangat-sangat MEMPRIHATINKAN sekali . Kenapa saya bisa menyebutkan kata-kata “Memprihatinkan” karena kebanyakan sekarang atau hampir semua penyanyi dangdut BUKAN menonjolkan ke KHAS-AN dari Musik dangdut tersebut ,Tetapi menonjolkan KEMOLEKAN tubuhnya di banding dengan suara dari penyanyi dangdut tersebut .  Pengaruh Musik dalam Masyarat d lingkungan saya (menurut 10 Sumber) bisa saya simpulkan menjadi => Sangat menarik, karena banyak dari mereka menonjolkan kemolekan dari Tubuhnya .. kalo saya bisa ambil kata-kata dari AGNES MONICA “TeruskanLah ...”  3. Nilai-nilai Musik DangDut Musik merupakan seni mengaransir suara. Musik telah menjadibagian dari setiap budaya di dunia, dan berkembang dengan luas disetiapcorak budaya.Seperti halnya bahasa, aransemen musik merupakan saranakomunikasi yang dilakukan manusia yang berkembang dan menjadisarana komunikasi yang sangat kuat pengaruhnya terhadap kehidupanmanusia. Musik dipercaya sebagai sarana penyembuh penyakit psikismanusia bagi beberapa orang.Dewasa ini perkembangan musik sudah sangat pesat, ditunjangdengan semakin modernnya sarana prasarana untuk menikmati musik.Demikian pula halnya dengan pertunjukkan musik, kita dapatmenyaksikan hampir setiap saat, baik secara langsung maupun melaluimedia visual  4. Segi Positif dan Negatif musik DangDut   Tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran music dan lagu dangdut membawa dampak atau pengaruh tersendiri terhadap masyarakat penggemarnya, khususnya bagi remaja kota Jakarta, baik yang positif maupun negative. Sangat tidak adil apabila kita hanya menafsirkan music atau lagu dangdut sebagai bentuk seni yang “kampungan” atau “tidak bermutu”.  a. Dampak Positif Dangdut.  Beberapa lagu dangdut mempunyai makna atau mengandung pesan-pesan moral dan pendidikan, lagu-lagu tersebut mengajarkan atau menasehati agar remaja tidak terlena oleh pengaruh buruk yang diakibatkan kemajuan teknologi. Banyak lagu dangdut yang bertema sosial dan mengangkat realita kehidupan ketika orang-orang terdiam dan tidak bisa berbuat apa-apa, ketika melihat ketidakadilan dan ketidakmanusiaan.  Lagu-lagu tersebut bisa mewakili mereka dalam berteriak dan menyuarakan hati nuraninya yang mencurahkan sisi hitam masyarakat kelas bawah. Kiat menyadarkan masyarakat terutama generasi muda, juga banyak dijumpai dalam lirik lagu dangdut yang mengangkat masalah perjudian yang semakin marak dalam berbagai bentuk.  Selain menggambarkan permasalahan masyarakat, melalui lagu-lagu dangdut banyak kita jumpai kebijaksanaan untuk hidup bermasyarakat secara baik bahkan tidak jarang nasehat untuk kerukunan hidup dan kehati-hatian manusia dalam menentukan masa depannya. Dampak positif lainnya adalah lahirnya kreatifitas untuk mencoba menerjuni bidang yang satu ini.  Lagu dangdut tidak mempengaruhi perilaku penggemarnya. Berbeda dengan pengagum fanatic jenis music lain yang bisa ditandai dengan munculnya model rambut cepak dan baju dan kalung rap.  b. Dampak Negatif Dangdut  Sesuai dengan tempat lahirnya, music dan lagu dangdut memang tumbuh subur dikalangan masyarakat, membawakan aspirasi mereka, menyuarakan hati mereka. Maka pantas apabila liriknya selalu berkisar pada persoalan yang menjadi bagian hidup sehari-hari. Nilai-nilai kualitas dari sejumlah lagu dangdut kurang diperhatikan. Sangat sulit untuk menemui nilai lebih dari kreatifitas seniman dangdut sekarang. Selain itu, dampak negative dari lagu dangdut adalah :  1. Munculnya pola hidup atau kebiasaan untuk memburu tempat-tempat yang diketahui akan menggelar pertunjukkan music dangdut.  2. Timbulnya gaya hidup yang baru, yakni kesenangan memasuki rumah hiburan (pub) yang khusus menyajikan music dan lagu dangdut.  3. Meskipun tidak seluruhnya, sebagian dari pengagum fanatic dangdut, seringkali memanfaatkan kesempatan menonton pertunjukkan music ini sambil meminum minuman keras (mabuk, teler)  4. Timbulnya peniruan di kalangan remaja terhadap penyanyi idola. Hal ini menyebabkan matinya kreatifitas dan buntunya inovasi untuk membentuk jati diri  5. Banyak lagu-lagu dangdut yang mengandung pengertian sensual dibawakan oleh para pengamen remaja di berbagai tempat dan menyebabkan mereka matang sebelum waktunya.  5. Pengaruh musik dangdut dalam bidang politik Menurut saya pengaruh musik dangdut dalam bidang politik sangat-sangat ramai di tampilkan . Contohnya ada beberapa dari orang Politik untuk menggalang halayak ramai tidak ragu-ragu untuk memilih musik danggut(tentunya beserta dengan biduan yang cantik) untuk bisa menyampaikan “suara-suara/nyanyian” Politiknya .  6. Musik DangDut dalam Meningkatkan TARAF Perekonomian ? Menurut saya Musik dangdut sangat bisa meningkatkan Taraf Perekonomian mereka sendiri (penyanyi dangdut tersebut). Karena mereka tidak perlu kerja “banting tulang” tapi mereka hanya perlu menyalurkan suara mereka saja ,dan mendapatkan hasil berupa “uang” .  7. Musik DangDut dalam Lapangan Kerja Musik dangdut dalam lapangan kerja merupakan suatu pekerjaan yang lumayan menguntungkan menurut saya , karena tidak Sedikit pula mereka dapatkan ada beberapa orang yang menjadi penyanyi dangdut bisa sampai bisa membeli Rumah ,Mobil , dan lain-lain . Seperti contohnya Inul Dharatista “yang dulunya manggung dari 1 panggung ke lain panggung, sampai bisa membuat KARAOKE yang lumayan Besar sebagai usaha sampingan nya” .   Mari Dewasa Muda menghargai musik dangdut yang berkembang di indonesia , dan mari beri appresiasi kepada mereka pe’dangdut-pe’dangdut Indonesia yang sudah menyuarakan nama Indonesia di beberapa negara seperti Rhoma Irhama

Artikel Musik Dangdut

Pengertian Musik Dangdut
     Musik dangdut merupakan hasil perpaduan antara musik India dengan musik Melayu, musik ini kemudian berkembang dan menampilkan cirinya yang khas dan berbeda dengan musik akarnya. Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut). Selain itu, iramanya ringan, sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya. Lagunya pun mudah dicerna, sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.     Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.  Sejarah Musik Dangdut     Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja saat itu.    Perkembangan Musik Dangdut     Dangdut kontemporer telah berbeda dari akarnya, musik Melayu, meskipun orang masih dapat merasakan sentuhannya.Orkes Melayu (biasa disingkat OM, sebutan yang masih sering dipakai untuk suatu grup musik dangdut) yang asli menggunakan alat musik seperti gitar akustik, akordeon, rebana, gambus, dan suling, bahkan gong. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes Melayu di Jakarta yang memainkan lagu-lagu Melayu Deli dari Sumatera (sekitar Medan). Pada masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur India dalam musik Melayu. Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan politik anti-Barat dari Presiden Sukarno menjadi pupuk bagi grup-grup ini. Dari masa ini dapat dicatat nama-nama seperti P. Ramlee (dari Malaya), Said Effendi (dengan lagu Seroja), Ellya (dengan gaya panggung seperti penari India, sang pencipta Boneka dari India), Husein Bawafie (salah seorang penulis lagu Ratapan Anak Tiri), Munif Bahaswan (pencipta Beban Asmara), serta M. Mashabi (pencipta skor film "Ratapan Anak Tiri" yang sangat populer di tahun 1970-an).       Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an, walaupun pada saat itu juga terjadi perubahan besar di kancah musik Melayu yang dimotori oleh Soneta Group pimpinan Rhoma Irama. Beberapa nama dari masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik Melayu dapat dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok musik pop Koes Plus di masa jayanya.    Dangdut modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan dengan politik Indonesia yang ramah terhadap budaya Barat, memasukkan alat-alat musik modern Barat seperti gitar listrik, organ elektrik, perkusi, terompet, saksofon, obo, dan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan sebagai lahan kreativitas pemusik-pemusiknya. Mandolin juga masuk sebagai unsur penting. Pengaruh rock (terutama pada permainan gitar) sangat kental terasa pada musik dangdut. Tahun 1970-an menjadi ajang 'pertempuran' bagi musik dangdut dan musik rock dalam merebut pasar musik Indonesia, hingga pernah diadakan konser 'duel' antara Soneta Group dan God Bless. Praktis sejak masa ini musik Melayu telah berubah, termasuk dalam pola bisnis bermusiknya.      Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi "dangdut humor" yang dimotori oleh OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP). Orkes ini, yang berangkat dari gaya musik melayu deli, membantu diseminasi dangdut di kalangan mahasiswa. Subgenre ini diteruskan, misalnya, oleh OM Pengantar Minum Racun (PMR) dan, pada awal tahun 2000-an, oleh Orkes Pemuda Harapan Bangsa (PHB)