NAMA : SAYUMA
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang Masalah
Dalam Perkembangan gitar elektrik
tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan dari penemu gitar elektrik tersebut,
karena yang awalnya alat musik gitar tidak membutuhkan elektrik untuk
memainkannya, hingga penggunaanya yang harus menggunakan listrik untuk dapat
dinikmati sebagai pendengar, namun tidak hanya dapat didengarkan saja, tetapi
dapat dinikmati dalam kondisi outdoor yang secara kebutuhan memang membutuhkan
tenaga listrik yang cukup besar untuk menghasilkan suara tersebut. Perkembangan
produk alat musik gitar elektrik saat ini sudah semakin maju. Setiap perusahaan
dituntut untuk bersaing dengan produk produk yang baru dan inovatif. Nantinya
produk tersebut dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Dan saat ini
persaingan bukan hanya datang dari perusahaan asing yang sudah memiliki brand
tapi juga untuk lingkungan home industry lokal pun ikut bersaing dengan harga
yang lebih terjangkau dengan spesifikasi yang sama seperti brand yang sudah
terkenal. Namun perkembangan gitar elektrik di lingkungan lokal home industry
nyatanya hanya sebatas menjiplak atau meniru gitar dengan produk yang sudah
ada, tanpa membuat brand dan mengembangkan lagi bentuk, fungsi dan spesifikasi
pada produksi gitarnya tersebut, ini yang membuat gitar elektrik lokal 2 hanya
sebagai gitar sayur-sayuran yang dijualnya dengan harga yang sangat murah.
Banyak konsumen dari lokal sendiri pada membeli produk gitar elektrik dari
china ataupun korea, padahal dari segi kualitas dari komponen dan spesifikasi
produk lokal bisa mengimbangi dengan produk yang sudah bermerek. Disisi lain
yang tidak boleh lepas dari gitar elektrik yaitu efek gitar, yang mana sekarang
perkembangan efek pedal gitar sudah semakin maju seiring dengan kemajuan
teknologi smartphone, dimana efek gitar yang terdiri dari beberapa efek pedal
dalam satu koper papan efek, kini bisa digunakan dalam satu perangkat
smartphone yang berisikan beragam jenis efek yang ditawarkan oleh developer
dari aplikasi efek gitar tersebut. Dari latar belakang dari masalah tersebut,
peneliti bermaksud untuk melakukan rekayasa balik (reverse engineering)
terhadap produk gitar elektrik lokal yang ada agar nantinya gitar listrik
produk lokal mempunyai suatu ciri khas dan juga pembeda dengan gitar listrik
pada umumnya dengan sedikit ide dan inovasi teknologi serta dikombinasikan
beberapa produk gitar yang sudah ada akan menjadikan suatu gitar elektrik yang
baru. Reverse engineering adalah proses menganalisa suatu sistem melalui
identifikasi komponen komponennya dan keterkaitan antar komponen, serat mengekstrak
dan membuat abstraksi dan informasi perancangan dari sistem yang dianalisa
tersebut. Konsep reverse engineering di industri pada dasarnya adalah
menganalisa suatu produk yang sudah ada (dari produsen lain) sebagai dasar
untuk merancang produk baru yang sejenis, dengan memperkecil kelemahan dan
meningkatkan keunggulan produk para kompetitornya. 3 Perancangan dan
pengembangan produk adalah semua proses yang berhubungan dengan keberadaan
produk yang meliputi segala aktivitas mulai dari identifikasi keinginan
konsumen sampai fabrikasi, penjualan dan pengiriman produk (widodo, 2003).
Perancangan dan pengembangan produk inilah yang menjadi suatu bagian dari dunia
industri. Dan disini produk yang akan menjadi rancangan pada penelitian ini
adalah gitar elektrik. Sekarang banyak sekali gitar elektrik yang menawarkan
desain dan model yang sangat bervariasi yang telah ada di pasaran baik itu
buatan asing maupun lokal, dengan berbagai bentuk, warna, fungsi, genre dan
pilihan gitar elektrik itu sendiri. Secara detailnya lagi gitar elektrik yang
dirancang merupakan gitar elektrik senar 8 dengan kombinasi perangkat
smartphone, dimana smartphone berfungsi sebagai pengganti dari sebuah efek
gitar elektrik. Pada hakekatnya gitar elektrik adalah alat instrumental listrik
dawai bersenar 6 yang sering dimainkan oleh gitaris pada umumnya dengan
tambahan perangkat ampli dan efek digital ataupun analog untuk menghasilkan
berbagai jenis suara yang dihasilkan oleh gitar tersebut. Konsep desain yang
akan dikembangkan terdiri dari penambahan jumlah senar pada gitar yang pada
umunnya hanya 6 senar menjadi 8 senar lalu ada beberapa komponen yang akan ikut
menyesuaikan dengan adanya penambahan senar seperti Bridge, Pick up atau
Hambucker, Neck, Fretboard yang biasanya hanya 22 dan 24 fret kini ditambah
menjadi 30 fret. dan juga tentunya body gitar itu sendiri dengan tetap
memperhatikan kaidah pada aspek playbility sangatlah 4 penting bagi seorang
gitaris untuk memainkan alat musik gitar disaat pertunjukan musik dan juga
digunakan pada saat latihan di rumah atau ruang studio musik. Untuk
menghasilkan suara gitar elektrik yang mempunyai variasi suara yang berbeda,
dibutuhkan seperangkat efek gitar dimana ada 2 jenis efek yaitu efek analog dan
digital, dimana dalam konsep penelitian ini digunakanlah seperangkat smartphone
sebagai pengganti dari efek gitar tersebut agar terlihat lebih simple dan
fleksible saat digunakan saat latihan dan manggung. Dengan metode reverse
engineering kita bisa mengeksplorasikan ide yang kita punya sebagai seorang gitaris,
untuk membuat produk baru sesuai dengan kebutuhan musik gitaris tersebut. Itu
semua didapatkan dari hasil pengalaman selama menjadi seorang gitaris dan juga
hasil dari breakdown gitar elektrik yang kita punyai, maka timbul sesuatu yang
nantinya mampu mengimplementasikan semua spesifikasi yang diinginkan kedalam
wadah dalam bentuk sebuah produk gitar elektrik senar 8 dengan kombinasi
perangkat smartphone. 1
Perumusan Masalah Berdasarkan dari latar
belakang diatas, maka permasalahan yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara mengembangkan gitar elektrik senar dengan sebuah perangkat smartphone sebagai
pengganti efek gitar?
2.
Bagaimana merancang dan mendesain sebuah gitar elektrik senar 8 dengan sebuah
perangkat smartphone sebagai pengganti efek gitar ?
3.
Bagaimana hasil analisa produk gitar elektrik senar dengan kombinasi perangkat smartphone ini?
4.
Apakah nantinya gitar elektrik senar 8 dengan kombinasi perangkat smartphone
mampu bersaing dengan produk yang sudah ada? Batasan Masalah Batasan masalah
yang diberikan untuk mengatasi kompleksitas permasalahan sehingga bisa
dilakukan secara lebih simpel dan mudah dipahami. Adapun batasan yang digunakan
dalam penelitian ini diantaranya adalah:
1. Penelitian dilakukan di sentra gitar Desa
Bregan, Kelurahan Ngrombo, Kecamatan Baki, Sukoharjo, sebagai tempat
dilakukannya pengembangan perancangan produk.
2. Penelitian lebih terfokus pada gitar
elektrik senar 8 dan perangkat smartphone sebagai pengganti efek gitar
3. Pengukuran parameter teknik menggunakan
metode reverse engineering
4. Perancangan desain dirancang menggunakan
software solidworks
TUJUAN
DARI PENELITIAN
1.
Untuk memenuhi kreatifitas dari gitaris akan kebutuhan nada rendah (low
tunning) dalam mengimprovisasi riff dan lick pada sebuah melodi.
2. Menghasilkan sebuah produk gitar elektrik
senar 8 dengan kombinasi smartphone dengan pendekatan metode reverse
engineering.
3.
Mengevaluasi gitar elektrik senar 8 (TS-8) dengan kombinasi perangkat smartphone
sebagai virtual efek gitar.
4. Menghitung harga pokok produksi gitar
elektrik TS-8 dengan kombinasi perangkat smartphone sebagai virtual efek gitar.
5
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan yang dapat diambil dan dapat
memberikan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.
Bagi Peneliti Manfaat yang dapat diperoleh peneliti dari penelitian ini adalah
sebagai tolak ukur dalam menerapkan teori-teori yang didapatkan diperkulihaan
untuk diterapkan dalam menuangkan ide ide kreatif terhadap hobby peneliti yaitu
sebagai gitaris
b. Bagi obyek Manfaat yang dapat
diperoleh objek dari penelitian ini adalah sebagai produk inovasi yang dapat
meningkatkan value industri gitar lokal yang ada di kecamatan baki, kabupaten
sukoharjo
c. Bagi pembaca Manfaat yang diperoleh pembaca
dari penelitian ini adalah sebagai referensi bagi pembaca untuk melakukan
penelitian hal yang sama serta menambah wawasan bagi pembaca sebagai referensi
dalam menentuhkan gitar elektrik yang sesuai dengan apa yang diinginnkan oleh
gitaris tersebut.
6
Sistematika Penulisan Penyusunan sistematika penulisan ini dibuat untuk
mempermudah dalam penyampaian informasi sesuai dengan persyaratan, karena itu
penulis membagi menjadi enam bab yang diantaranya bab satu dengan bab yang
lainnya menjadi
7
satu kesatuan dalam suatu sistematika yang saling melengkapi. Berikut ini
adalah sistematika penulisan diantaranya
BAB II : PENDAHULUAN
Di dalam bab ini terdiri dari latar belakang
masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan. Dimana hal ini diperlukan untuk
memperoleh pemahaman dari segala aspek yang berkaitan dengan tujuan penelitian
BAB II : LANDASAN TEORI Didalam bab ini terdiri dari beberapa konsep dasar dan
metode yang didapatkan dari buku, majalah, jurnal ilmiah, makalah dan referensi
lain yang digunakan dalam menyelesaikan dari setiap masalah, serta menjelaskan
tiap metode dalam suatu struktur proses penyelesain masalah
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Didalam bab ini terdiri dari tiap
tiap tahapan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti untuk memecahkan
masalah sehingga bisa diambil suatu solusi yang tepat sesuai dengan tujuan
penelitian. Dan unutk bab ini berisikan dari bahan atau materi penelitian,
obyek penelitian, tata cara penelitian, data yang diperlukan serta cara untuk
menganalisa untuk menampilkan rangkaian proses penelitian yang telah dilakukan.
BAB IV : PENGUMPULAN DAN
PENGOLAHAN DATA
Didalam bab ini berisikan data-data yang telah
diperoleh dari obyek penelitian lalu nantinya dilakukan pengolahan data yang
diperoleh dari obyek penelitian tersebut sehingga disajikan hasil hasil dari
pengolahan data tersebut. Pada bab ini juga disajikan mengenai proses pemecahan
masalah dengan menggunakan metode-metode yang bersangkutan. BAB V : KESIMPULAN
DAN SARAN Didalam bab ini berisikan mengenai kesimpulan dari penelitian yang
sudah dilakukan dan juga terdiri dari saran serta rekomendasi mengenai adanya
kemungkinan tindaklanjutan dari penelitian ini.
BAB V PENUTUP
- Kesimpulan
Dalam pembahasan makalah rekayasa ide ini kita
mampu mengetahui ajaran,budaya yang diselenggarakan budaya lain dalam sejarah
musik dan dapat saya simpulkan bahwa budaya Indonesia mempunyai sejarah yang
kuat terhadap music,memiliki tata cara adat yang sangat tertib dan teratur
sehingga saat melaksanakan nya tidak racuh.
B.Saran
Semoga dengan adanya rekayasa ide ini pembaca
dapat lebih memahami tentang
sejarah musik pada saat upacara adat mereka yang mungkin banyak
memberi motivasi dan ajaran yang sangat bermanfaat jika ada kesalahan atau pun kekurangan
penulis dalam bab ini mohon berikan tanggapan dan saran nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar